1. Nama Sektor : SANTA BERNADETTE
a. Nama pelindung : Santa Bernadette
b. Alamat : Jl.Kenyeri IIIB no.8 Telp.0361- 239561.Denpasar – 80239.
2. Menjadi Sektor :
a. Tanggal berdiri : 8 Desember 1968.
b. Para perintis : 1. Almarhum bapak LEO.
2. Almarhum bapak RAMANUS.
3. Bapak YUVENTIUS R.SOEHARMAN.
4. Ibu AGNES SUVIANA BOMA.
5. Ibu MARTINA.
c. Ketua sektor partama : Almarhum bapak LEO.
d. Para ketua sektor dari periode ke periode :
Tahun 1968 s/d 1970 : Almarhum bapak LEO.
Tahun 1970 s/d 1972 : Almarhum bapak ROMANUS.
Tahun 1972 s/d 1996 : Bapak ROBERTUS DARISMAN.
Tahun 1996 s/d 2002 : Bapak YOHANES SUPARDI.
Tahun 2002 s/d 2010 : Bapak YOHANES ENRICO MULANA.
Tahun 2010 s/d sekarang : YOHANES SUKIRNO SUTANTO ( 081-236-04600 ).
e. Susunan pengurus sektor periode sekarang : Terlampir.
3. Data Umat / Warga Sektor .
a. Jumlah Kepala Keluarga (KK) : 151 KK.
b. Jumlah seluruh warga : 565 orang.
- Anak – anak (0 s/d 14 tahun) : 64anak.
- Remaja / Mudika (belum nikah) : 118orang.
- Dewasa : 383orang.
4. Kegiatan rutin sektor :
a. Jadwal latihan koor : Pada hari Jumat.
b. Jadwal doa : Pada bulan Mei dan Oktober setiap minggu dua kali.
c. Aksi sosial : - Memberikan bantuan kepada warga sektor bila dirawat dirumah sakit selama 5 hari.
- Bila ada warga yang mengadakan acara pernikahan atau ada yang tertimpa musibah / kedukaan maka para warga sektor bergotong royong dan saling meneguhkan.
d. Lain – lain : Setiap tahun selalu diadakan acara kebersamaan seluruh warga sektor seperti ziarah atau acara-acara lainnya.
5. Harapan untuk Paroki ke depan : - Pemekaran jumlah sektor yang ada perlu dikaji dengan
bijaksana agar umat dapat lebih berkembang.
- Pastor Paroki sebaiknya didampingi oleh
pastor pembantu mengingat bertambah berat/banyaknya
tugas-tugas pastoral paroki dalam melayani umat.
Belum lagi ditambah perhatian untuk pembangunan
gereja YESUS GEMBALA YANG BAIK yang masih
memerlukan pikiran, tenaga, waktu maupun dana yang
tidak sedikit.
- Batas-batas secara geografis masing-masing sektor agar
dapat ditentukan dengan jelas supaya warga/umat dapat
terdaftar kedalam sektor yang semestinya. (terutama
bagi umat yang belum masuk sektor atau yang baru).
- Apakah sebaiknya diparoki St.Yoseph perlu dibentuk
SEKAMI ?
6. Komentar salah seorang mudika : - Saya baru tinggal di Denpasar tahun 2000 dan
pada hari Minggu saya mengikuti Misa Kudus di
gereja Santo Yoseph jalan Kepundung Denpasar.
Mulai dari doa Permbuka sampai dengan Pentatahan
Kitab Suci, saya merasakan suasana sakral dan saat
pastor memberikan Homili, romo mengupas &
menjelaskan Injil maupun bacaan dengan mendalam dan
mendetail.
Sehingga dapat memdalam pengetahuanku tentang
agama Katolik serta memperkuat imanku.
Hal ini menjadikan Misa akan selesai lebih lama
sehingga ada sebagian umat, terutama yang membawa
anak-anak kecil merasa gelisah.
( Disampaikan oleh mudika, Gregorius Kuntarto ).
- Sejak kecil aku sudah tinggal dan dibesarkan di Denpasar
tetapi pernah juga bersekolah diluar Bali.
Menurutku kegiatan mudika paroki Santo Yoseph tidak
banyak , sedangkan pandanganku mengenai misa diparoki
ada satu kebiasaan baik dan aku setuju tetap diteruskan
yaitu pentahtahan Kitab Suci yang setahuku digereja lain
tidak dilakukan lagi.
Kemudian suasana didalam gereja lebih tenang dan
khusuk dibandingkan digereja lain dan satu hal yang perlu
tetap dipertahankan ialah pada ritus penutup, lagu penutup
dinyanyikan sebelum berkat sehingga umat tidak
meninggalkan gereja.
Dan hanya satu masukanku untuk khotbah romo, yang
utama ialah agar umat dapat mengambil makna dan
sarinya yang dapat diterapkan dalam hidup berkeluarga
sebagai gereja kecil. Buah pikiran Rafael Credo.
7. Komentar salah seorang anak : - Nama saya Padma, biasa dipanggil Ama. Saya biasa
diajak ayah dan bunda ke gereja kepundung dan
kadang-kadang saja ke gereja lain tapi saya paling
senang kalau ke gereja kepundung karena duduknya
bisa berpindah-pindah dan bisa omong-omong dengan
romonya; sedangkan di gereja lain penuh.
- Saya sudah sekolah kelas 4, nama saya Khrisna dan
saya selalu diajak oleh ayah & ibu kegereja di Santo
Yoseph Kepundung dan adikku biasanya tidak mau
diam selalu ingin keluar masuk serta bermain naik turun
tangga gereja.
8. Sejarah singkat berdirinya sektor : Pada waktu itu di Paroki St.Yoseph hanya ada satu wadah
bagi umat yaitu Banjar Hati Maria Tak Bernoda,
kemudian dari paroki menyarankan agar dibentuk lagi
yang lain maka berkumpullah beberapa umat pada tanggal
18 Desember 1968 disalah satu rumah dijalan Supratman
gang Saraswati no.4 (sekarang gang Puspa) yaitu rumah
ibu Martina yang dihadiri oleh beberapa warga
bersama dari DPP seperti bapak Bone Bali Hada,
bapak Cok Sudarsana dll dan setelah dibicarakan serta
dipertimbangkan maka terbentuklah yang dinamakan
sektor Santa Bernadette yang diketuai oleh Almarhum
bapak Leo dan ketua-ketua sektor lainnya sampai
sekarang dengan warga beraneka ragam asal suku atau
keturunan serta segala perkembangannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar